. | Asna Susanto .
Selamat Datang Di Blog Asna Gaess ... Yuk Main Roblox Bareng Asna !
Tags ,

Tiga Gadis yang Mengubah Dunia

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hutan hijau dan sungai yang jernih, hidup tiga gadis yang beranjak dewasa. Mereka bernama Aria, Luna, dan Nalani. Masing-masing memiliki keunikan dan kekuatan masing-masing yang membuat mereka menjadi teman yang sangat spesial.
Aria adalah gadis yang paling cerdas di sekolahnya. Ia selalu mendapatkan nilai tertinggi dan memiliki hobi membaca buku-buku klasik. Aria memiliki rambut hitam panjang yang selalu diikat dengan karet dan mata yang tajam yang dapat melihat ke dalam buku apa pun.
Luna adalah gadis yang paling artistik. Ia suka melukis dan menulis puisi. Luna memiliki rambut coklat yang panjang dan lembut, serta mata biru yang menunjukkan keindahan alam. Ia suka berjalan-jalan di hutan dan menemukan bunga-bunga langka untuk dijadikan inspirasi lukisannya.
Nalani adalah gadis yang paling sportif. Ia suka bermain sepak bola dan berenang. Nalani memiliki rambut merah yang panjang dan mata hijau yang tajam. Ia suka berpetualang dan menemukan tempat-tempat tersembunyi di sekitar kota.
Suatu hari, ketiga gadis ini bertemu di sebuah taman yang indah di tengah kota. Mereka berempat bertemu di sebuah pohon besar yang telah berdiri selama bertahun-tahun. Pohon itu dikenal sebagai "Pohon Kehendak" karena katanya, setiap yang diinginkan akan terwujud jika diucapkan di bawah pohon tersebut.
Aria, Luna, dan Nalani tidak tahu tentang kekuatan pohon tersebut, tetapi mereka merasa ada sesuatu yang spesial ketika berada di bawah pohon itu. Mereka mulai berbicara tentang impian mereka dan apa yang ingin mereka capai dalam hidup.
Aria ingin menjadi seorang penulis terkenal dan menulis buku-buku yang dapat membantu orang lain. Luna ingin menjadi seorang seniman terkenal dan membuat karya seni yang dapat menginspirasi orang lain. Nalani ingin menjadi seorang atlet terkenal dan membawa kebanggaan bagi kota mereka.
Mereka berempat berjanji untuk mendukung satu sama lain dalam mencapai impian mereka. Mereka mulai berlatih dan berusaha dengan keras. Aria menulis cerita pendek setiap hari, Luna melukis dan menulis puisi, sementara Nalani berlatih sepak bola dan berenang.
Bulan-bulan berlalu, dan ketiga gadis ini terus berusaha. Mereka tidak pernah menyerah dan selalu mendukung satu sama lain. Suatu hari, Aria menulis cerita pendek yang sangat indah tentang persahabatan mereka. Cerita itu berjudul "Tiga Gadis yang Mengubah Dunia."
Cerita itu segera menjadi viral di kota mereka. Orang-orang mulai membaca dan menikmati cerita tentang persahabatan tiga gadis ini. Luna melukis ilustrasi untuk cerita tersebut, dan Nalani membuat poster untuk mempromosikan cerita tersebut.
Ketika cerita tersebut dipublikasikan, banyak orang yang terkesan dengan kekuatan persahabatan tiga gadis ini. Mereka menjadi contoh bagi anak-anak di kota mereka tentang pentingnya mendukung satu sama lain dan tidak pernah menyerah.
Aria menjadi penulis terkenal, Luna menjadi seniman terkenal, dan Nalani menjadi atlet terkenal. Mereka tidak pernah melupakan janji mereka untuk mendukung satu sama lain dan terus menginspirasi orang lain dengan kekuatan persahabatan mereka.

Pohon Kehendak yang telah berdiri selama bertahun-tahun masih berdiri di tengah taman, tetapi sekarang, pohon itu bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga simbol persahabatan tiga gadis yang mengubah dunia.

0 Comments
Tags ,

Tiga Warna Pelangi

Di sebuah kota kecil bernama Cinta Bumi, tiga gadis remaja, Rani, Sari, dan Lila, menjalin persahabatan yang erat. Mereka bertiga adalah sahabat sejak kecil, dan kini di ambang dewasa, mereka menghadapi berbagai tantangan yang menguji ikatan mereka. Cinta Bumi dikenal dengan keindahan alamnya, terutama pelangi yang sering muncul setelah hujan. Pelangi menjadi simbol harapan dan persahabatan mereka, mengingatkan mereka bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada keindahan yang menanti.

Rani, gadis yang ceria dan penuh semangat, selalu menjadi pemimpin dalam kelompok. Dia memiliki impian besar untuk menjadi seorang penulis. Setiap kali Rani melihat pelangi, dia membayangkan dirinya menulis cerita yang bisa menginspirasi banyak orang. Sementara Sari, gadis pendiam namun bijaksana, memiliki bakat luar biasa dalam menggambar. Dia sering menggambarkan keindahan pelangi dalam lukisan-lukisannya dan berharap bisa menjadi seorang seniman terkenal. Terakhir, ada Lila, si pemimpi, yang selalu memiliki ide-ide kreatif. Dia bercita-cita untuk menjadi seorang fotografer, mengabadikan momen-momen indah di sekelilingnya.

Suatu hari, setelah hujan deras, pelangi muncul di langit. Rani, Sari, dan Lila memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumah mereka untuk merayakan keindahan itu. Mereka duduk di bawah pohon besar sambil menikmati cemilan yang mereka bawa. Rani mulai bercerita tentang rencananya untuk mengikuti lomba menulis cerpen yang diadakan oleh sekolah.

“Aku ingin menulis tentang persahabatan kita, tentang pelangi yang selalu menjadi saksi perjalanan kita,” kata Rani penuh semangat.

“Bagus sekali! Aku bisa menggambarkan pelangi itu untuk ilustrasi ceritamu,” kata Sari antusias.

“Aku bisa memotret momen-momen kita saat menulis dan menggambar,” tambah Lila.

Mereka bertiga sepakat untuk saling mendukung satu sama lain dalam mengejar impian masing-masing. Setiap akhir pekan, mereka berkumpul di taman itu, berbagi cerita, menggambar, dan memotret. Waktu berlalu dan mereka tumbuh semakin dekat, namun tantangan kehidupan remaja mulai menghampiri mereka.

Satu bulan menjelang lomba, Rani mengalami kebuntuan dalam menulis. Dia merasa tertekan dan mulai meragukan kemampuannya. Suatu hari, dia mengajak Sari dan Lila untuk berbicara.

“Aku tidak bisa menulis. Sepertinya semua ide yang ada di kepalaku hilang,” kata Rani dengan wajah murung.

Sari dan Lila saling melirik, lalu Sari berkata, “Rani, ingatlah semua pengalaman kita bersama. Setiap tawa dan air mata kita adalah cerita yang berharga. Cobalah tulis tentang itu.”

“Ya, kita bisa membantu! Kita bisa kembali ke tempat-tempat yang pernah kita kunjungi dan mengingat momen-momen itu,” kata Lila bersemangat.

Rani merasa semangatnya kembali. Mereka bertiga merencanakan perjalanan ke tempat-tempat yang penuh kenangan, seperti taman, sekolah, dan pantai kecil di pinggiran kota. Setiap tempat membawa kembali banyak cerita yang membuat Rani terinspirasi untuk menulis.

Di tengah perjalanan mereka, datanglah badai yang tak terduga. Hujan turun deras dan angin kencang membuat mereka terpisah. Rani terjebak di sebuah bangunan tua, Sari berlari mencari tempat berlindung, sementara Lila berusaha mencari Rani. Ketiganya merasa cemas dan takut.

Setelah hujan reda, mereka berhasil berkumpul kembali. “Aku sangat khawatir! Aku tidak tahu di mana kamu, Rani!” kata Sari dengan nada cemas.

“Aku baik-baik saja, hanya terjebak di sini,” jawab Rani sambil tersenyum. “Tapi aku merasa sangat beruntung bisa memiliki kalian berdua.”

Momen itu mengingatkan mereka betapa berharganya persahabatan mereka. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka menghadapi rintangan, selama mereka bersama, mereka bisa mengatasinya. Mereka kembali ke taman dan melanjutkan penulisan, menggambar, dan memotret.

Beberapa minggu kemudian, hari lomba pun tiba. Rani merasa gugup, tetapi dia tahu bahwa Sari dan Lila ada di sampingnya untuk mendukung. Saat tiba giliran Rani membacakan cerpennya, dia merasakan detak jantungnya berdetak kencang. Namun, saat dia mulai membacakan, semua kenangan indah bersama sahabatnya muncul kembali, dan dia mulai merasa tenang.

Cerita Rani tentang persahabatan mereka, pelangi yang menjadi simbol harapan, dan berbagai tantangan yang mereka hadapi bersama membuat semua orang terharu. Setelah selesai, tepuk tangan meriah mengisi ruangan. Rani tersenyum lebar, tidak hanya karena pujian yang dia terima, tetapi juga karena dukungan Sari dan Lila yang selalu bersamanya.

Ketika pengumuman pemenang lomba diumumkan, Rani meraih juara ketiga. Dia merasa bangga dan bahagia, tetapi yang lebih penting, dia menyadari bahwa pencapaian itu adalah hasil dari kerja keras mereka bertiga.

Setelah lomba, mereka berkumpul di taman, di bawah pelangi yang muncul kembali setelah hujan. “Ini bukan hanya tentang menang atau kalah,” kata Sari. “Ini tentang perjalanan yang kita lalui bersama.”

“Dan kita akan terus menjalin persahabatan ini, tidak peduli apa pun yang terjadi,” tambah Lila.

Mereka bertiga berpelukan, merasakan kehangatan cinta dan dukungan satu sama lain. Pelangi di atas mereka menjadi simbol harapan dan persahabatan yang abadi. Sejak saat itu, mereka berjanji untuk terus mendukung satu sama lain dalam mengejar impian masing-masing, menjadikan cerita mereka sebagai warisan yang akan dikenang selamanya.

0 Comments
Tags

Bungong Jeumpa

Tari bungong jeumpa dari Nanggroe Aceh Darussalam memiliki makna semangat dan keindahan dari tanah Aceh. Nama bungong jeumpa berasal dari bunga jeumpa yang menjadi kebanggaan masyarakat di Aceh.







Lihat video 



0 Comments
Tags , ,

Graduation 6

... "sahabat dimanapun kau kan berada, ingat ketika terselip sepi dan duka dihatimu, asna disini selalu merindukanmu" 😉



























-----------------------  💛💛💛 --------------------------



"Persahabatan tidak perlu saling mengerti. Karena sahabat akan saling menerima hal yang tak bisa dimengerti."

"Sahabat itu seperti bintang, dia memang tidak selalu terlihat. Tapi dia selalu ada untukmu."

0 Comments
Tags , ,

"Surat" buat mama papa

Surat untuk mama papa

Wow Sekarang Asna (jenius) sudah lulus SD.
Terimakasih papa dan mama, Asna jadi bisa sekolah
di sekolah yang hebat (tongkol) ini, rasa kasih sayang asna tak terhingga untuk mama dan papa.
semoga kita bereempat masuk ke surga firdaus sama-sama.
Asna minta maaf jika Asna ada salah sama papa dan mama.
------------------ 💙💙💙 ------------------




0 Comments
Tags ,

Karya Tulis Ilmiah

Sebagai syarat buat lulus kelas 6 SD Mutiara Bali kita diwajibkan buat karya tulis ilmiah gaes. Nich Asna n Friend's lagi paparan karya tulis ilmiah dengan judul "Pengaruh Pendampingan Orang Tua Terhadap Peningkatan Hafalan Al Qur’an Siswa Kelas 6 Pasca Munaqosyah Sekolah Dasar Mutiara"






Anggota/ tim:
Asna Raqilla Eshan Putri . S
Khairan Atthyah Puteri . N
Khayla Nuha Zafira
Myesha Cetta Putri Harry
Abian Damar Efendi
M . Kausar Hirohito Saifuddin  

Pembimbing:
Ustazah Poppy Puspita Sari, S.E

Gimana apakah asna udah cocok jadi dosen gaes ? atau jadi peneliti ?




0 Comments
Tags ,

"13"


(っ◔◡◔)っ ♥ Barakallah fii umrik untuk putri kecilku tersayang. 

Asna Susanto

Tetaplah menjadi yang terbaik dan jadilah anak yang berbakti kepada orangtua. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dalam mengejar cita-citamu ke depan. Aamiin. ♥


0 Comments
Tags

Outing 6 Mutiara 2024

Kelulusan adalah saat yang menyenangkan. Itu menandai akhir dan juga awal; itu adalah kenangan hangat dari masa lalu dan impian besar untuk masa depan. Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Semoga kamu mendapatkan yang terbaik di hari yang penting ini. Hari ini adalah hari yang tepat untuk memberi tahu kamu bahwa kamu adalah teladan cemerlang bagi banyak orang. Terima kasih telah membuat kami bangga. Jangan pernah menyerah pada mimpimu. 


Kelas 6 Dwipayana SD Mutiara Bali
Jl. Lkr. Tim. Udayana No.8, Jimbaran, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361

Kau berhasil, Sekarang semuanya menjadi lebih menyenangkan, dan inilah waktunya untuk menjalani hidupmu dengan caramu. Selamat atas pencapaian hebatmu !

0 Comments

Postingan Unggulan

Langkah Pertama Menuju Cahaya

D i sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan sungai jernih, hiduplah seorang gadis bernama Sari. Sari adalah gadis yang ...

Web Hosting
Jasaview.id
 
Asna Susanto © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters