Suatu hari ada seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu. Ia kemudian membawanya pulang untuk melihat bagaimana perkembangan yang dilakukan oleh kupu-kupu dalam kepompong tersebut. Selang beberapa waktu kepompong tersebut mulai menunjukkan celah.
Setelah
beberapa waktu kemudian kupu-kupu dalam kepompong mulai mengeluarkan sayap
secara perlahan. Namun siapa sangka dalam proses tersebut, kupu-kupu mulai
mengalami permasalahan yaitu sayapnya tersangkut karena celah yang ada pada
kepompong hanyalah dalam ukuran kecil.
Pria
yang sedang mengamati perkembangan kupu-kupu tersebut mulai mencoba untuk
membantunya. Ia mengambil tindakan untuk memperlebar celah pada kampong
tersebut. Alhasil kupu-kupu tadi bisa keluar tanpa adanya kendala.
Namun
tak disangka jika masalah baru kembali datang terhadap kupu-kupu tersebut.
Sayap yang kupu-kupu miliki menjadi lemah dan tak bisa mengepak. Ternyata
kesalah terjadi ketika pria tersebut mulai membuat celah yang lebih besar pada
kepompong.
Siapa
sangka jika proses kendala yang dialami oleh kupu-kupu ketika mengeluarkan
sayap yang dimiliki adalah salah satu cara Tuhan untuk adanya cairan dari tubuh
ke sayap.
Jika
dilihat dari sisi kupu-kupu kita juga bisa mendapatkan pesan moral yaitu apa
pun permasalahan atau tantangan yang sedang dihadapi sebaiknya selesaikan
dengan tenaga pribadi. Memang betul terkadang ada orang yang berniat baik
membantu.
Terima
saja bantuan mereka tanpa mengecewakan, namun juga ingat jika dirimulah yang
bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Bantuan orang lain hanyalah dorongan
kecil yang akan memperkuat langkahmu.
Namun
tetap saja semua kembali pada dirimu sendiri. Dibalik setiap rintangan pasti
ada jalan keluar. Tentunya setiap rintangan maupun masalah juga bisa memberikan
pembelajaran, pengalaman dan juga keberanian. Apa pun masalahnya, tetaplah
bahagia agar bisa menemukan solusinya.
Sumber:
Photo by Pixabay