. Tiga Warna Pelangi | Asna Susanto .
Selamat Datang Di Blog Asna Gaess ... Yuk Main Roblox Bareng Asna !
Tags ,

Tiga Warna Pelangi

Di sebuah kota kecil bernama Cinta Bumi, tiga gadis remaja, Rani, Sari, dan Lila, menjalin persahabatan yang erat. Mereka bertiga adalah sahabat sejak kecil, dan kini di ambang dewasa, mereka menghadapi berbagai tantangan yang menguji ikatan mereka. Cinta Bumi dikenal dengan keindahan alamnya, terutama pelangi yang sering muncul setelah hujan. Pelangi menjadi simbol harapan dan persahabatan mereka, mengingatkan mereka bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada keindahan yang menanti.

Rani, gadis yang ceria dan penuh semangat, selalu menjadi pemimpin dalam kelompok. Dia memiliki impian besar untuk menjadi seorang penulis. Setiap kali Rani melihat pelangi, dia membayangkan dirinya menulis cerita yang bisa menginspirasi banyak orang. Sementara Sari, gadis pendiam namun bijaksana, memiliki bakat luar biasa dalam menggambar. Dia sering menggambarkan keindahan pelangi dalam lukisan-lukisannya dan berharap bisa menjadi seorang seniman terkenal. Terakhir, ada Lila, si pemimpi, yang selalu memiliki ide-ide kreatif. Dia bercita-cita untuk menjadi seorang fotografer, mengabadikan momen-momen indah di sekelilingnya.

Suatu hari, setelah hujan deras, pelangi muncul di langit. Rani, Sari, dan Lila memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumah mereka untuk merayakan keindahan itu. Mereka duduk di bawah pohon besar sambil menikmati cemilan yang mereka bawa. Rani mulai bercerita tentang rencananya untuk mengikuti lomba menulis cerpen yang diadakan oleh sekolah.

“Aku ingin menulis tentang persahabatan kita, tentang pelangi yang selalu menjadi saksi perjalanan kita,” kata Rani penuh semangat.

“Bagus sekali! Aku bisa menggambarkan pelangi itu untuk ilustrasi ceritamu,” kata Sari antusias.

“Aku bisa memotret momen-momen kita saat menulis dan menggambar,” tambah Lila.

Mereka bertiga sepakat untuk saling mendukung satu sama lain dalam mengejar impian masing-masing. Setiap akhir pekan, mereka berkumpul di taman itu, berbagi cerita, menggambar, dan memotret. Waktu berlalu dan mereka tumbuh semakin dekat, namun tantangan kehidupan remaja mulai menghampiri mereka.

Satu bulan menjelang lomba, Rani mengalami kebuntuan dalam menulis. Dia merasa tertekan dan mulai meragukan kemampuannya. Suatu hari, dia mengajak Sari dan Lila untuk berbicara.

“Aku tidak bisa menulis. Sepertinya semua ide yang ada di kepalaku hilang,” kata Rani dengan wajah murung.

Sari dan Lila saling melirik, lalu Sari berkata, “Rani, ingatlah semua pengalaman kita bersama. Setiap tawa dan air mata kita adalah cerita yang berharga. Cobalah tulis tentang itu.”

“Ya, kita bisa membantu! Kita bisa kembali ke tempat-tempat yang pernah kita kunjungi dan mengingat momen-momen itu,” kata Lila bersemangat.

Rani merasa semangatnya kembali. Mereka bertiga merencanakan perjalanan ke tempat-tempat yang penuh kenangan, seperti taman, sekolah, dan pantai kecil di pinggiran kota. Setiap tempat membawa kembali banyak cerita yang membuat Rani terinspirasi untuk menulis.

Di tengah perjalanan mereka, datanglah badai yang tak terduga. Hujan turun deras dan angin kencang membuat mereka terpisah. Rani terjebak di sebuah bangunan tua, Sari berlari mencari tempat berlindung, sementara Lila berusaha mencari Rani. Ketiganya merasa cemas dan takut.

Setelah hujan reda, mereka berhasil berkumpul kembali. “Aku sangat khawatir! Aku tidak tahu di mana kamu, Rani!” kata Sari dengan nada cemas.

“Aku baik-baik saja, hanya terjebak di sini,” jawab Rani sambil tersenyum. “Tapi aku merasa sangat beruntung bisa memiliki kalian berdua.”

Momen itu mengingatkan mereka betapa berharganya persahabatan mereka. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka menghadapi rintangan, selama mereka bersama, mereka bisa mengatasinya. Mereka kembali ke taman dan melanjutkan penulisan, menggambar, dan memotret.

Beberapa minggu kemudian, hari lomba pun tiba. Rani merasa gugup, tetapi dia tahu bahwa Sari dan Lila ada di sampingnya untuk mendukung. Saat tiba giliran Rani membacakan cerpennya, dia merasakan detak jantungnya berdetak kencang. Namun, saat dia mulai membacakan, semua kenangan indah bersama sahabatnya muncul kembali, dan dia mulai merasa tenang.

Cerita Rani tentang persahabatan mereka, pelangi yang menjadi simbol harapan, dan berbagai tantangan yang mereka hadapi bersama membuat semua orang terharu. Setelah selesai, tepuk tangan meriah mengisi ruangan. Rani tersenyum lebar, tidak hanya karena pujian yang dia terima, tetapi juga karena dukungan Sari dan Lila yang selalu bersamanya.

Ketika pengumuman pemenang lomba diumumkan, Rani meraih juara ketiga. Dia merasa bangga dan bahagia, tetapi yang lebih penting, dia menyadari bahwa pencapaian itu adalah hasil dari kerja keras mereka bertiga.

Setelah lomba, mereka berkumpul di taman, di bawah pelangi yang muncul kembali setelah hujan. “Ini bukan hanya tentang menang atau kalah,” kata Sari. “Ini tentang perjalanan yang kita lalui bersama.”

“Dan kita akan terus menjalin persahabatan ini, tidak peduli apa pun yang terjadi,” tambah Lila.

Mereka bertiga berpelukan, merasakan kehangatan cinta dan dukungan satu sama lain. Pelangi di atas mereka menjadi simbol harapan dan persahabatan yang abadi. Sejak saat itu, mereka berjanji untuk terus mendukung satu sama lain dalam mengejar impian masing-masing, menjadikan cerita mereka sebagai warisan yang akan dikenang selamanya.

0 Comments:

Posting Komentar

Postingan Unggulan

Langkah Pertama Menuju Cahaya

D i sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan sungai jernih, hiduplah seorang gadis bernama Sari. Sari adalah gadis yang ...

Web Hosting
Jasaview.id
 
Asna Susanto © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters